Rekam Jejak

12/01/2018 12:28:00 PM

7 tahun yang lalu disalah satu sudut kelas 11 sebuah SMA di kota kecil di Kabupaten Kediri, blok ini resmi lahir. Lahir dalam kondisi saat jam pelajaran kosong. Memang sejak terlahirnya ia di dunia ini memang diperuntukan hanya sebagai media berbagi saat kegabutan penulisnya. Hanya sekadar membagikan sedikit yang ingin dibagi. Bukan perihal apa manfaat yang dibagikan seperti blog blog lain. Jika ada harapan lebih mengenai blog ini, agaknya kalian lebih baik mencarinya di mesin pencarian Google saja, saran saya.

Sudah dari 2011, ternyata blog ini bukan lagi media menumpahkan isi pikiran, tentang rasa, atau hal remeh temeh lainnya. Blog ini menjelma menjadi sebuah rekam jejak bagi seorang Esa Muhammad. Tentang apa menjadi siapa. Bukan apa apa menjadi seperti yang ada selama ini. Sudah terlalu banyak memang cerita yang lalu lalang.

Namun, sekadar kalian tahu, sangat sedikit yang terekam dalam blog ini. Itupun masih perlu disaring lagi mana yang layak posting. Karena prinsip penulis di umur seperti ini memang anti menye menye. Atau saat ini lebih bisa menggunakan kata yang sedang viral, Bukan Kaleng Kaleng. Jadi hal hal itu atau semacamnya sudah seharusnya hanya sampai deretan draft saja. Menumpuk menjadi surat-surat yang tak pernah sampai pada tuannya.

Bagi penulis, blog ini telah menjadi obat penghibur saat suntuk, peyemangat saat mulai merunduk, serta sebagai sebuah obat penolak lupa. Namun jika bisa kuduga, jika menjadi kalian blog ini tetaplah sebuah personal blog biasa. Setumpuk sampah hasil ekskresi tuannya. Mirip diary harian namun berusaha dikemas tak sehina itu bagi seorang laki laki. Bukankah bagi kebanyakan, menulis seperti itu dan semacamnya akan menjadi aib bagi laki laki manapun. Oleh karena itu, blog ini saya tekankan berbeda dengan hal itu. Blog ini adalah media cerita saya ke pada kalian semua.

Tetapi jika kalian tetap ingin mencari bahan ejekan untuk penulis, cukuplah mencari postingan di kisaran tahun 2011 itu sampai 2013. Jangankan kalian, peribadi penulispun enggan membuka kembali tulisan tulisan yang ada disana. Sudah lelah menghina diri sendiri. Cukup disimpan, berjaga jaga jika nanti butuh bahan untuk ditertawakan.

Sampai saat ini yang saya justru heran, kenapa trafik blog ini masih bergerak naik turun. Tapi terlepas dari itu semua, penulis mengucapkan banyak terimakasih pada blog ini. Dan pada siapapun yang sampai detik ini tetap bersedia menggerakan garis trafiknya. Kedepan, kita akan semakin banyak berbagi cerita, berbagi cara pandang pada hal hal yang ada.

You Might Also Like

0 komentar