Hei, mana nafasmu?

12/15/2016 01:27:00 AM



Berat rasannya ketika yang kau lihat hanya bekas jajakmu kemarin. Sebentar, mana suara nafasmu? Sepertinya kamu mulai melupakan cara memandang perjalanan ini. Apa kamu masih melihat teman teman seperjuanganmu lagi semalam? mereka para sang pejuang mimpi mimpinya. Rasanya kamu mulai dikendorkan oleh rasa lelahmu. Padahal besok pagipun itu semua sudah hilang. Kakimu akan baik baik saja, tenanglah! Atau, itu hanya rasa takutmu yang mulai mengurangi indealisme pujaanmu selama ini? Atau jangan jangan, hmmmm., sudah kuduga bung. Embel embel beasiswa, kepastian tempat kerja setelah lulus, kenyamanan yang kamu dapat pagi tadi sudah mulai menggerus taringmu satu persatu. Kukira itu akan merenggangkan otot ototmu biar bisa lari lagi. Eh, ini malah kebablasan. Sebegitu murahkah bayangan manis mimpimu? Lalu begitu saja mau kau tukar hanya dengan sebungkus permen kaki? Sungguh, aku yang muda akan memarahimu sejadi jadinya jika esok dan lalu bisa bertemu!

You Might Also Like

0 komentar