Yuk, Turun Tangan...!!

10/17/2015 12:17:00 PM

Aku mau memikirkan urusan negaraku. Aku mau memikirkan urusan lingkungan sekitarku. Aku mau bahkan tidak dibayar sekalipun. Sejauh kalian pergi, rumah adalah tempat yang paling kalian rindukan. Selalu ada hari untuk pulang. Meskipun sekali, aku paham bagaimana rasanya berdiri di tanah orang. Kalian akan merasakan sesuatu yang serba enak disana. Serba mudah dan serba seperti yang kalian katakan jauh lebih baik dari Indonesia. Tapi justru semakin banyak tanah orang yang kalian injak, justru pasti hal terkecil dibangsamu lah yang akan paling kalian rindukan. Waktu itu, aku benar benar kagum bagaimana teraturnya mereka. Semua serba mudah dan cepat. Rapi, indah tanpa bau. Tapi sepanjang langkah kakiku justru ada sesuatu yang kurasa tidak ada ditempat ini. Kebahagiaan. Aku tidak melihat orang orang yang duduk berkumpul di pinggir jalan. Menyeruput kopi kemudian menhisap rokok seakan hidup mereka tidak memiliki beban.

Makan apa nanti? besok bayar sekolah pakai apa? harus utang kemana untuk berobat? pertanyaan klise seperti itu seakan mereka lepaskan bersama hembusan asap rokok. Berbagi tawa, saling menyapa, menanyakan kabar, berjabat tangan, berbagi makanan meskipun sepotong. Inilah negeriku. Seperti kata panji, Indonesia memang tidak sempurna. Tapi tetap layak diperjuangkan. Tuhan sayang Indonesia. Dia berikan lebih di tanah ini. Tapi tetap tidak ingin bangsa ini terlena, Dia ingin dari setiap rahim di negeri ini akan terlahir para pejuang-pejuang baru. Kenapa kita berteriak tentang perubahan jika yang kita lakukan hanya menyerahkan semua urusan negara ini ke pemerintah saja? Padahal negara ini milik semuannya. Sudah saatnya kita ikut turun tangan. Bukan lagi waktunya berbicara tentang untung rugi. Sudah saatnya memikirkan, bekas apa yang akan kita tinggalkan di tempat kita pernah berdiri saat ini. Aku sudah memulainya sejak lama, semoga tetap istiqomah. Mulai dari mereka para cendekiawan hingga pemuda yang suka nongkrong di warung kopi sudah pernah kua ajak bicara untuk memikirkan apa yang terjadi di sekitarnya. Setidaknya, ini usahaku memenuhi jawaban, mengapa Tuhan melahirkanku di tempat ini.

You Might Also Like

0 komentar