Sahabatku ada levelnya

5/18/2013 10:46:00 AM




"Manusia dilahirkan di dunia ini sebagai makhluk sosial" itu lah kalimat yang biasanya selalu kita dengar saat pelajaran IPS dan biasanya juga di PkN. Benar memang, manusia tidak bisa hidup sendiri. Selalu membutuhkan keberadaan orang lain. Tetapi tidak semua orang kan yang bisa ngerti kita? maka disinilah sahabat itu. Seseorang yang harus ada disetiap tawa kita sampai tangis kita. Ya, memang harus. Namanya aja sahabat. Hehehe..

Tapi tentung orang lain juga punya kehidupanya sendiri, juga masalahnya sendiri. Sahabat juga, sahabat kan juga manusia. Mereka tidak selalu terus menerus ada untuk kita. Ada kalanya mereka bergandengan tangan bersama kita. Ada kalanya juga mereka harus berjalan sendiri. Dan mereka punya hak untuk itu.

Itulah mengapa aku punya sahabat. Dan itulah mengapa sahabatku ada levelnya. Mulai dari level 1 sampai level 5. Bukanya bermaksut pilih kasih. Itu ku maksutkan agar aku bisa menempatkan diri dimana aku berada.

langsung aja deh. Level 1, mereka teman temanku. Teman baru kenal, teman sekelas, teman main, teman tertawa, teman seorganisasi, teman sekampung dan pokoknya temanlah. Mereka aku anggap sahabat. Karena memang tidak ada yang namanya teman biasa di hidupku. Bersama merekalah aku bisa tertawa, riang, serta gembira.

Selanjutnya Level 2. Mereka semua adalah orang yang bukan sekedar teman. Bukan hanya tawa yang ada. Bukan hanya kegembiraan. Tapi juga mereka bersedia mendengarkan keluh ku. Saling menceritakan hal hal yang bersifat rahasia. Ya tentunya bukan sembarangan orang yang boleh tahu. Tempat dimana kami saling menyelesaikan masalah kami masing masing.

Level 3. Mereka adalah saudara, keluarga dan kedua orang tua. Mereka memberi perasaan lebih. Yaitu rasa nyaman. Saat bercanda gembira, senang, sedih, galau, yang bisa memberi rasa nyaman ya mereka. Mereka juga tempat dimana hal yang sedikit pribadi bisa dibicarakan.

Terus, level 4nya adalah buku kecil. Tapi yang ini bukan diary. Hanya sebuah pelampiasan dari perasaan ku. Aku seorang yang mudah bergaul, mudah berteman. Tetapi butuh waktu lama untuk percaya. Hanya buku kecil inilah yang bisa mengurangi beban pikiran.

Yang terakhir dan yang paling pertama mendengar kegembiraan dan keluh kesahku adalah Tuhan. Kepada Allah lah semua permasalahanku ku keluhkan. Dia Maha Mendengar, selain meringankan tapi juga menyeselesaikan. Dan sahabat terbaikku adalah Dia.

Tapi sebenarnya masih ada satu level lagi. Level yang aku sendiri bingung meletakanya di urutan ke berapa. Tentunya di bawah level 5 tetapi di atas level 1. Ini adalah "sahabat" dimana ada cinta di dalamnya.

Dan mereka lah yang menemaniku, membawaku, serta membuatku masih tegar bernafas sampai detik ini.

Tulisan ini diikut sertakan dalam GA “Siapa Sahabatmu?” 
hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur

You Might Also Like

0 komentar